Main Menu

Assign modules on offcanvas module position to make them visible in the sidebar.

Our school

SCHOOL SCIENCE CENTER
Sekolah Pembangunan Jaya

Apresiasi NASA Pada Kegiatan InOMN

School Science Center Sekolah Pembangunan Jaya

Kegiatan InOMN yang diselenggarakan oleh School Science Center Sekolah Pembangunan Jaya mendapatkan apresiasi dari NASA (National Aeronautics and Space Administration atau Badan Penerbangan dan Antariksa) dengan menampilkan Screen Shoot kegiatan InOMN di Sekolah Pembangunan Jaya sebagai perwakilan peserta dari Indonesia pada e-brochure NASA (https://moon.nasa.gov/resources ) Brosur ini memberikan gambaran umum tentang kegiatan InOMN dan kutipan sorotan, gambar, dan statistik dari acara tahun 2020

NASA menyebutkan kegiatan INOMN 2020 ini diikuti oleh 103 Negara, terdaftar 3775 peserta , terdiri dari 1.743 event (salah satunya SSC SPJ) dan 2.032 peserta individu, dan diperkirakan ada 500.000 orang yang ikut berpartisipasi di seluruh dunia. Selain memuat foto kegiatan School Science Center, ada juga dari belahan dunia lainnya seperti Iraq, Pakistan, Panama, dan Antartika.

Pada tanggal 26 September 2020, School Science Center Sekolah Pembangunan Jaya (SSC SPJ) turut berpartisipasi pada kegiatan InOMN (Internasional Observe The Moon Night) yang deselenggarakan oleh National Aeronautics and Space Administration atau Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA). InOMN 2020 merupakan agenda tahunan yang digalang oleh misi Lunar Reconnaissance Orbiter milik NASA. Tahun ini dilaksanakan pada 26 September 2020, serentak di seluruh dunia. Tujuan dari kegiatan ini yakni untuk mengamati atau mengobservasi Bulan secara bersama-sama dari seluruh belahan dunia serta memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bulan dan ilmu astronomi.  Kegiatan INOMN Sekolah Pembangunan Jaya di laksanakan Secara online melalui live zoom dan YouTube channel Sekolah Pembangunan Jaya diikuti lebih dari 700 peserta siswa-siswi Sekolah Pembangunan Jaya Bintaro dan Sidoarjo dari TK sampai SMA dan masyarakat umum.

Fenomona Hujan Meteor Geminid

Pada bulan Desember ada peristiwa alam menarik, yaitu Hujan Meteor Geminid. Seperti yang kita ketahui, meteor adalah benda langit yang mengorbit dengan mengitari atau mengelilingi matahari dalam lintasan yang tidak tetap. Meteor merupakan pecahan benda baik itu dari asteroid dan komet, meteor dapat berupa serpihan batu atau besi. Meteor dengan jumlah yang banyak disebut dengan hujan meteor.

Gambar 1. Ilustrasi Hujan Meteor/ sumber: google picture.

Dinamakan Hujan Meteor Geminid karena meteor-meteor berasal dari rasi gemini. Gemini adalah salah satu rasi bintang Zodiak dan terletak di belahan Bumi utara. Hujan meteor Geminid yang berasal dari puing-puing asteroid 3200 Phaethon, melaju dengan kecepatan 35 km per detik. (sumber: langitselatan.com)

Melansir Observatorium Boscha, Hujan meteor Geminid menjadi hujan meteor paling spektakuler sepanjang Desember. Hujan meteor Geminid akan menampilkan 120 hingga 150 meteor per jam.

Hujan Meteor Geminid ini berlangsung dari tanggal 4 hingga 20 Desember. Puncak hujan meteor akan terjadi pada 14 Desember. Hujan meteor baru bisa disaksikan tengah malam saat langit benar-benar gelap. Hujan Meteor Geminid dapat dilihat dengan mata telanjang.

Hujan meteor dapat diamati mulai pukul 19:58 WIB dan akan terus tampak hingga fajar. Waktu terbaik untuk mengamati puncak hujan meteor Geminid adalah pukul 02:00 WIB saat titik arah datang meteor berada pada titik tertinggi di langit.

Konjungsi Planet Jupiter dan Planet Saturnus

Akhir tahun 2020 akan terjadi fenomena yang sangat langka yaitu konjungsi Planet Jupiter dan Planet Saturnus. Jupiter dan Saturnus akan tampak begitu dekat jaraknya di langit kita sehingga dua planet raksasa akan terlihat seperti planet ganda atau tampak seperti satu bintang tunggal yang bercahaya terang. Jupiter dan Saturnus yang jika kita lihat dari Bumi nampak begitu dekat, sebenarnya memiliki jarak yang sangat jauh, yaitu Sekitar 150Km.


Planet Jupiter dan Planet Saturnus berdekatan

Langkanya fenomena ini akibat dari gerak lambat Jupiter dan Saturnus dalam melintasi langit. Mengingat Jupiter lebih cepat dalam mengitari Matahari, planet raksasa itu akan menyusul Saturnus dan menyebabkan konjungsi seperti ini yang terjadi rata-rata setiap 19,6 tahun sekali.

Konjungsi planet merupakan suatu keadaan dimana planet berada dalam posisi yang berdekatan atau sedang berpapasan. Kita semua tahu bahwa planet di tata surya memiliki orbitnya masing- masing yang berbentuk elips dan mengelilingi matahari. Setiap planet juga memiliki aktivitasnya masing- masing yaitu berevolusi atau mengelilingi matahari. Suatu saat planet satu dengan yang lainnya akan berpapasan dan berada dalam posisi yang berdekatan antara satu dengan lainnya. Suatu saat planet- planet ini juga akan berada di satu garis lurus dengan planet lain dan juga dengan matahari, posisi inilah yang disebut dengan konjungsi planet. Sehingga bisa diartikan bahwa konjungsi planet merupakan keadaan dimana Bumi, planet lain dan juga matahri berada di satu garis lurus.

Konjungsi planet dapat terjadi karena beberapa proses. Proses terjadinya konjungsi planet ini tidak lepas dari aktivitas revolusi Bumi. Planet berada diantara Bumi dan Matahari  atau saat matahari berada diantara bumi dan planet tersebut. Planet dan benda lain berputar mengelilingi matahari dalam orbitnya masing- masing.

Peristiwa konjungsi Planet Jupiter dan Saturnus ini bisa Anda amati antara tanggal 16 Desember sampai 25 Desember, dan puncaknya akan terjadi pada tanggal 21 Desember 2020. Fenomenan ini dapat di amati sejak pukul 18.17 WIB sampai 20.10 di arah26 derajat dari horizon ke arah barat

Kompetisi Model Pengajaran Smart Curriculum dan Holistic Learning Guru Sekolah Pembangunan Jaya

Dalam rangka hari Guru, School Science Center Sekolah Pembangunanan Jaya menyelenggarakan  Lomba Inovasi Guru dalam bentuk kompetisi Smart kurikulum dan holistik learning yang diikuti oleh Guru Sekolah Pembangunan JayaBintaro dan Sidoarjo.

Kegiatan yang bertujuan untuk memberikan penghargaan bagi Guru kreatif dan mendukung peningkatan kapasitas SDM, guru penggerak, merdeka belajar melalui holistic learning dan smart curriculum ini diikuti oleh 46 tim dari Sekolah Pembangunan Jaya Bintaro dan Sidoarjo

Melalui seleksi awal maka diperoleh 8 karya terbaik untuk mengikuti seleksi babak Final. Seleksi final dilaksanakan pada tanggal 28 November 2020 secara offline dan online melalui zoom, dan di peroleh pemenangnya yaitu:

 

JUARA

NAMA

JUDUL

UNIT

I

Aditya Febriansyah Ramadhan, S. Pd.

Fikri Ayu Putri, S. Pd.

Idhora Lysnawati

Pembuatan Poster No Bully

Untuk Jenjang Kelas 8

SMP PJ1

II

Irfan Kuncoro Jati, M. Pd

Dika Anggriawan, S. Pd

Budi Daya Sayuran

SMA PJ1

III

Ardani Rahayu, S. Pd.

Resti Nur Cholifah, S.Pd.

Maket Hotel

TK PJ2

Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan memotivasi Guru untuk terus berkarya.


Fenomena Gerhana Bulan Penumbra

Fenomena alam unik akan terjadi pada Senin, 30 November 2020, yaitu Gerhana Bulan Penumbra. Seperti yang kita ketahui, gerhana ada tiga jenis, yaitu Gerhana Bulan Total, Gerhana Bulan Sebagian, dan Gerhana Bulan Penumbra.

Gerhana Bulan Penumbra terjadi karena posisi Matahari-Bumi-Bulan tidak persis sejajar. Hal ini membuat Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi.

*

Gambar 1. Terjadinya Gerhana Bulan Penumbra/ sumber: langitselatan.com

 

Akibatnya, saat Gerhana Bulan Penumbra terjadi, Bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama. Untuk membedakan Gerhana Bulan Penumbra dengan Bulan Purnama dengan mata telanjang sangat sulit, karena Gerhana Bulan Penumbra tetap terlihat seperti Bulan Purnama, hanya saja cahayanya lebih redup.

Gerhana Bulan Penumbra dapat diamati dengan syarat langit tidak mendung dan Bulan tidak tertutup awan, hasil pengamatan yang maksimal bisa menggunakan teleskop.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga memetakan waktu terbaik untuk melihat fenomena ini dengan tiga fase, yaitu gerhana mulai, puncak gerhana, dan gerhana berakhir. Gerhana Bulan Penumbra akan terjadi selama 4 jam 20 menit, pada pukul 14.32 WIB untuk Gerhana Mulai (P1), pukul 16.43 WIB Gerhana Puncak (Puncak), pukul 18.53 WIB Gerhana Berakhir (P4).

Wilayah di Indonesia yang dapat menyaksikan seluruh fase gerhana, mulai dari Gerhana Mulai, Puncak Gerhana, hinga Gerhana Berakhir ada di Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua, dan Timor Leste. Adapun pengamat yang berada di wilayah sebelah baratnya tidak akan mengamati puncak Gerhana Penumbra karena bulan masih di bawah horison pada saat peristiwa itu terjadi.

Back to top