Main Menu

Assign modules on offcanvas module position to make them visible in the sidebar.

Our school

SCHOOL SCIENCE CENTER
Sekolah Pembangunan Jaya

PLANET BERBARIS AKAN MENGHIASI LANGIT, BISA DILIHAT DARI INDONESIA

Parade planet atau planet sejajar (Planetary Alignment), menggambarkan peristiwa ketika beberapa planet berkumpul berdekatan di satu sisi matahari pada saat bersamaan.

Mengutip dari laman New York Post, pada 28 Agustus 2024 mendatang, Merkurius, Mars, Jupiter, Uranus, Neptunus dan Saturnus akan berbaris sejajar. Waktu terbaik untuk melihatnya adalah saat dini hari, sebelum matahari terbit.

Apakah di Indonesia bisa terlihat? Menurut Profesor Riset Astronomi dan Astrodisika, Badan Riset dan Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menjelaskan bahwa ada 4 planet yang bisa dilihat dari langit Indonesia pada 28 dan 29 Agustus 2024.

Jika kalian bisa dapat kesempatan melihat fenomena ini jangan lupa foto ya, gengs!

ROTASI BUMI MELAMBAT, SEHARI AKAN MENJADI 25 JAM

Ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa hari di Bumi secara perlahan menjadi lebih panjang. Fenomena ini terjadi karena Bulan, satelit alami Bumi, semakin menjauh dari planet kita. Dengan jaraknya yang semakin jauh, tarikan gravitasi bulan terhadap Bumi melemah yang berdampak pada rotasi Bumi menjadi lebih lambat. Akibat dari perlambatan ini, hari-hari di Bumi akan menjadi lebih sedikit lebih panjang. 

Satu hari di Bumi bisa menjadi 25 jam karena Bulan secara bertahap menjauh dari Bumi. Bulan menjauh dari Bumi dengan kecepatan sekitar 3,8 sentimeter per tahun. Dengan pergeseran ini, diperkirakan bahwa 200 juta tahun kemudian, satu hari di Bumi akan menjadi 25 jam.

Stephen Meyers, seorang geosaintis dari University of Wisconsin-Madison, menejlaskanfenomena ini dengan analogi sederhana.

"Seperti seorang skater yang melambat saat mereka merentangkan lengan, begitu juga dengan Bumi yang melambat saat bulan semakin menjauh," kata Stephen Meyers dikutip dari Daily Mail, Selasa, 20 Agustus 2024.

Bulan memang bergerak menjauh dari Bumi dengan kecepatan sekitar 1,5 inci per tahun. Meskipun pergerakan ini tampak sangat lambat, dampaknya cukup besar dalam jangka waktu yang sangat panjang.

Interaksi gravitasi antara Bumi dan Bulan merupakan penyebab utama semakin lamanya waktu rotasi Bumi. Saat jarak Bulan semakin jauh, ini menciptakan efek pasang surut, yang menyebabkan waktu putaran Bumi menjadi semakin lama, dan Bulan memperoleh energi itu sebagai momentum sudut. Saat bulan menjauh, Bumi seperti atlet seluncur indah yang berputar dan melambat saat mereka merentangkan tangan.

Saat ini, jarak Bumi dan Bulan yaitu sekitar 284.400 km. Perlu waktu sekitar 27,3 hari bagi Bulan untuk menyelesaikan satu orbit mengelilingi planet kita.

MENJELAJAHI LANGIT MALAM: SCIENCE NIGHT 2024

Di bawah naungan langit malam yang bertabur bintang, Science Night 2024 menjadi acara yang penuh keajaiban dan inspirasi. Dihadiri oleh para pecinta sains dari berbagai macam SD di sekitar Tangerang dan Tangerang Selatan, acara ini digelar dengan tujuan untuk mendekatkan masyarakat, terutama anak-anak sekolah dasar, dengan dunia ilmu pengetahuan. Dengan partisipasi dari School Science Center dan Kak Rayhan dari Planetarium Jakarta, malam itu menjadi lebih istimewa dan berkesan.

Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Kepala School Science Center Bu Safitri Wijaya yang menjelaskan pentingnya acara ini dalam mengedukasi dan memotivasi anak-anak untuk lebih mengenal dan mencintai sains. Tak lama kemudian, kak Leiqa dan kak Arin dari Duta Sains menampilkan Demo Sains yang menarik dan memukau.

Selanjutnya, di sesi awal dibagi menjadi 2 kelompok yang mengamati Objek Langit dan Tour Galeri SSC. Kak Rayhan, seorang edukator ternama dari Planetarium Jakarta, mengambil alih panggung langit dengan penuh semangat. Penjelasan objek langit oleh Kak Rayhan sangat seru karena dengan sinar hijau bisa langsung menunjuk letak objek langitnya. Tidak lupa anak-anak mengabadikan foto objek Bulan pada Teleskop yang dimiliki SSC.

Tak kalah serunya ketika tour galeri. Pada Galeri juga anak-anak juga menikmati bermain sambil belajar di Galeri Fisika, Matematika, dan Robotik. Pada momen ini, yang sudah menikmati tour galeri, bertukar tempat yang sudah mengamati objek langit di lantai 4 SSC.

Sesi berikutnya, semua anak-anak turun ke Aula untuk menikmati sesi presentasi dari Kak Rayhan. Kak Rayhan memulai sesi dengan presentasi menarik tentang rahasia dan keindahan alam semesta. Dengan gaya bercerita yang penuh energi dan interaktif, Kak Rayhan berhasil memikat perhatian para anak-anak. Ia menjelaskan tentang planet-planet, bintang, dan galaksi dengan cara yang mudah dipahami dan sangat menghibur.

"Langit malam adalah jendela kita menuju alam semesta," ujar Kak Rayhan. "Setiap bintang yang kita lihat adalah petunjuk dari kisah besar alam semesta yang sedang kita coba pahami."

Science Night Eksternal 2024 berhasil menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan penuh keajaiban. Para pengunjung, baik anak-anak maupun orang tuanya, tampak antusias dan terlibat aktif dalam setiap kegiatan yang disediakan. Acara ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga menumbuhkan rasa ingin tahu dan semangat untuk terus belajar.

 

Back to top