- Details
Fenomena Planet Sejajar
Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut fenomena ini dengan nama parade langit subuh.
Planet Merkurius, Venus Uranus, Mars, Jupiter, dan Saturnus akan berada sejajar dalam satu garis.
Awal munculnya fenomena ini di langit disesuaikan dengan waktu fajar masing-masing wilayah, sekitar pukul 04.30 waktu setempat.
Fenomena ini berakhir hingga akhir fajar bahari, ketika ketinggian Matahari −6°, atau 25 menit sebelum Matahari terbit, sekitar pukul 05.30 waktu setempat.
Sejajarnya 6 planet tersebut berlangsung hingga 27 Juni 2022
Ahli astronomi dari Institut Astronomi Edinburgh University Beth Biller mengatakan bahwa fenomena planet sejajar merupakan peristiwa langka.
Peristiwa seperti ini pernah terjadi pada Desember 2004 silam di belahan Bumi utara.
- Details
School Science Center sebagai pusat sumber belajar siswa menyelenggarakan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa dengan pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, dan Mathematics).
Kegiatan yang diselenggarakan di unit TK, SD, SMP, dan SMA dari tanggal 9-16 Juni 2022
Untuk project siswa TK dinamakan wolf animal robot, siswa merakit robot membentuk robot serigala.
Untuk project siswa SD dinamakan bamper car robot, siswa merakit robot membentuk robot dengan sensor sentuh.
Untuk project siswa SMP dinamakan
Elektromagnet, siswa membuat magnet menggunakan listrik arus searah
Untuk project siswa SMA dinamakan
Car with key, siswa merakit robot membentuk mobil RC dilengkapi dengan kunci mobil, seperti mobil sungghan.
Pada kegiatan ini siswa sangat semangat dan antusias.
- Details
- Details
Matahari Terbenam Lebih Lambat
(Sumber gambar: https://www.idxchannel.com/ecotainment/)
Kalau kamu perhatikan seksama, matahari akan terbenam lebih lambat pada akhir bulan ini. Tepatnya pada tanggal 26 Januari – 1 Februari 2022.
Namun fenomena itu tidak akan terasa di seluruh wilayah Indonesia. Melainkan cuma terjadi di sejumlah kawasan di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Fenomena matahari terbenam lebih lambat sebenarnya hal biasa terjadi setiap tahun. Untuk kamu yang ingin mengetahui apa penyebabnya, simak penjelasan Andi Pangerang dari Pusat Riset Antariksa BRIN, yang dikutip dari laman LAPAN berikut ini. "Miringnya sumbu rotasi Bumi saat mengelilingi Matahari dapat menyebabkan waktu terbit dan terbenamnya Matahari bervariasi selama satu tahun. Baik itu lebih cepat maupun lebih lambat," kata dia.
Menurutnya, saat sumbu rotasi di belahan Bumi Utara dan Kutub Utara Bumi miring ke arah Matahari, maka Matahari akan terbit lebih cepat dan terbenam lebih lambat di belahan Bumi Utara. Hal ini terjadi saat solstis Juni, yakni ketika Matahari berada paling utara saat tengah hari yang terjadi setiap 20/21 Juni setiap tahunnya.
Sementara itu, sumbu rotasi di belahan Bumi Selatan dan Kutub Selatan Bumi miring menjauhi Matahari. Oleh sebab itu, Sang Surya akan terbit lebih lambat dan terbenam lebih cepat di belahan Bumi Selatan terjadi saat solstis Desember setiap tanggal 21/22 Desember.
Berikut tanggal matahari akan terbenam lebih lambat di Jakarta (1 Februari, matahari terbenam 18.17.18 WIB), Tangerang (1 Februari, matahari terbenam 18.18.06 WIB)
Masyarakat tidak perlu panik menyikapi hal ini dikarenakan fenomena ini adalah fenomena alami yang memang lazim terjadi setiap tahunnya. Sebaliknya, sekitar sepuluh bulan lagi, sejak tanggal 13 hingga 18 November 2022 mendatang, Matahari akan terbit lebih cepat untuk Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.
Page 6 of 14