Main Menu

Assign modules on offcanvas module position to make them visible in the sidebar.

Our school

SCHOOL SCIENCE CENTER
Sekolah Pembangunan Jaya

JUNI SOLSTICE: KETIKA BUMI MENGALAMI SIANG TERPANJANG DALAM SETAHUN

June Solstice (Juni Solstis) adalah fenomena yang terjadi setiap tahun pada sekitar tanggal 21 atau 22 Juni di belahan bumi utara dan pada sekitar tanggal 21 atau 22 Desember di belahan bumi selatan. Pada saat ini, sumbu rotasi Bumi (garis yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan) cenderung menjauh dari Matahari, menyebabkan salah satu belahan Bumi menerima sinar Matahari secara maksimum, sementara belahan Bumi yang lain menerima sinar Matahari secara minimum. Di belahan bumi utara, Juni Solstis adalah titik balik musim panas, dengan hari terpanjang dalam setahun, sementara di belahan bumi selatan, ini adalah titik balik musim dingin, dengan malam terpanjang dalam setahun.

Juni Solstis terjadi akibat inklinasi atau kemiringan sumbu Bumi. Sumbu Bumi memiliki inklinasi sekitar 23,5 derajat terhadap bidang orbitnya. Hal ini menyebabkan perbedaan dalam penerimaan sinar Matahari oleh belahan Bumi. Pada saat Juni Solstis, salah satu belahan Bumi, yang cenderung menjauh dari Matahari, akan memiliki posisi terjauh dari sinar Matahari, sedangkan belahan Bumi yang lain, yang cenderung mendekati Matahari, akan memiliki posisi terdekat.

Juni Solstis memiliki pengaruh besar terhadap perubahan musim di seluruh dunia. Di belahan bumi utara, seperti di negara-negara bagian Utara Amerika Serikat, Eropa Utara, dan sebagian besar Asia Utara, Juni Solstis menandai awal musim panas. Pada saat ini, belahan bumi utara menerima sinar Matahari secara maksimum, sehingga menyebabkan hari menjadi lebih panjang dan malam menjadi lebih pendek. Suhu udara cenderung meningkat, dan cuaca menjadi lebih hangat. ini adalah momen yang dinantikan oleh banyak orang untuk berlibur, bersantai di pantai, dan menikmati aktivitas luar ruangan.

Di belahan bumi selatan, Juni Solstis menandai awal musim dingin. Pada saat ini, belahan bumi selatan menerima sinar Matahari secara minimum, menghadirkan malam yang lebih panjang dan hari yang lebih pendek. Perubahan ini menyebabkan penurunan suhu udara, perubahan pola migrasi hewan, dan penyesuaian dalam ekosistem alam. 

Juni Solstis juga memiliki pengaruh terhadap Indonesia walau tidak signifikan. Seperti wilayah Kupang durasi siang ketika Solstis Juni terjadi adalah 11 lebih setengah jam. Sementara, durasi siang di Pulau Jawa ketika solstis terjadi adalah sekitar 11,65 hingga 11,75 jam. untuk wilayah pontianak, solstis Juni berpengaruh terhadap durasi siang yang mencapai 12,1 jam. Sedangkan di wilayah Sabang atau ujung barat Indonesia, durasi siang justru mencapai 12 lebih setengah jam. 

Back to top